Pengertian VPN
VPN adalah layanan yang banyak digunakan di berbagai negara saat mengakses internet. Pasalnya, layanan ini memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
1. Mengamankan enkripsi
Untuk membaca data, kamu tentunya membutuhkan kunci enkripsi. Tanpa hal tersebut, mustahil untuk komputer dapat menguraikan data jika terjadi brute force attack. Salah satu kegunaan VPN adalah mengamankan enkripsi, dengan begitu aktivitas online kamu bisa disembunyikan dari jaringan publik.
2. Menyamarkan keberadaan atau lokasi
Kegunaaan selanjutnya dari server VPN adalah bertindak sebagai proxy kamu di internet. Data demografis yang berasal dari server negara lain membuat lokasi kamu yang sebenarnya tidak dapat ditemukan. Beberapa penyedia layanan VPN tidak menyimpan log aktivitas. Namun, beberapa penyedia lainnya tetap merekam aktivitas kamu, tetapi tidak akan memberikan informasi tersebut ke sembarang pihak. Hal ini berarti data setiap pengguna VPN akan tetapi tersembunyi secara permanen.
3. Transfer data dengan aman
Di masa pandemi ini, tentunya banyak karyawan yang bekerja dari rumah tetapi tetap perlu mengakses data penting dari jaringan perusahaan. Untuk alasan keamanan, data tersebut memerlukan koneksi akses yang aman. Salah satu fungsi VPN adalah untuk mendapatkan akses ke jaringan dengan aman. Cara kerja VPN adalah dengan menghubungkan layanan tersebut ke server pribadi dan menggunakan metode enkripsi untuk mengurangi risiko kebocoran data.
4. Mengakses ke konten regional
Konten situs regional tidak selalu dapat diakses dari mana saja. Terdapat beberapa situs yang hanya bisa diakses di beberapa negara saja. Dalam hal ini, fungsi VPN adalah untuk beralih ke server negara tertentu, sehingga kamu bisa mengakses situs tersebut.
5. Mengurangi gangguan koneksi
Layanan VPN adalah jaringan pribadi, jadi hanya kamu saja yang menggunakannya. Dengan begitu, maka gangguan yang akan kamu temui pun akan minim. Hal tersebut bisa terjadi karena VPN bertindak sebagai pengaman dari koneksi.
Baca juga: 5 Cara mempercepat jaringan wifi agar WFH tetap aman
Bagaimana cara kerja VPN?
Saat kamu menghubungkan komputer, telepon genggam, atau gawai lainnya ke VPN, layanan ini langsung mengenkripsi data pada perangkat yang gunakan. Proses enkripsi bahkan jauh lebih cepat dibandingkan penyedia layanan internet yang terdapat pada WiFi.
Data dikirimkan melalui sambungan yang aman menuju VPN, kemudian diteruskan menuju destinasi online seperti situs atau aplikasi. Beragam destinasi ini menganggap bahwa data yang datang berasal dari server dan lokasi VPN, bukan dari lokasi aslimu.
Misalnya, kamu mungkin tinggal di Jakarta, tapi layanan VPN yang kamu gunakan bisa berasal dari Amsterdam, Singapura, atau kota lainnya di seluruh dunia. Lokasi inilah yang akan terdeteksi oleh destinasi online.
VPN merupakan pihak ketiga yang menghubungkanmu dengan situs yang hendak kamu akses. Data yang kamu kirimkan tidak dianggap berasal dari lokasi asal sehingga tidak ada yang bisa mengenali perangkatmu maupun sumber asal data.
3 Jenis VPN
Terdapat berbagai macam tipe layanan VPN yang beredar saat ini. Dilansir dari kaspersky.com ada tiga tipe utama yang harus kamu ketahui, yaitu:
1. SSL VPN
Banyak karyawan yang kesulitan untuk mengakses data ke komputer perusahaan untuk melakukan work from home. Selama pandemi, beberapa perusahaan mengalami masalah dalam minimnya peralatan untuk karyawan. Hal tersebut menyebabkan karyawan harus menggunakan perangkat pribadi.
Dalam kasus tersebut, tipe yang digunakan untuk layanan VPN adalah SSL-VPN sebagai solusi yang biasanya diimplementasikan melalui hardware box yang sesuai. Syarat utamanya hanyalah browser berkemampuan HTML-5 yang tersedia untuk hampir semua sistem operasi. Akses yang digunakan juga dijaga dengan harus menggunakan username dan password.
2. Site-to-site VPN
Tipe lainnya dari layanan VPN adalah site-to-site VPN yang pada dasarnya merupakan jaringan pribadi yang dirancang untuk untuk menyembunyikan intranet pribadi. Hal itu memungkinkan kamu untuk mendapatkan jaringan yang aman pada saat mengakses dari satu sumber ke yang lainnya.
Site-to-site VPN sangat berguna jika kamu memiliki beberapa lokasi di perusahaan, masing-masing memiliki local area network (LAN) sendiri, yang terhubung ke wide area network (WAN). Site-to-site VPN banyak digunakan oleh perusahaan besar. Hal tersebut karena penerapannya yang kompleks dan tidak memiliki fleksibilitas seperti SSL-VPN. Namun, tipe ini merupakan cara paling efektif untuk memastikan komunikasi dari tiap departemen perusahaan berjalan dengan lancar.
3. Client-to-server VPN
Tipe berikutnya dari layanan VPN adalah client-to-server VPN, dimana kamu bisa terhubung dengan klien dari manapun, termasuk rumah. Hal tersebut bisa terjadi karena layanannya membuat seolah-olah PC rumah kamu terhubung ke perusahaan dengan menggunakan kabel ekstensi.
Karyawan dapat menghubungi network perusahaan dari rumah melalui koneksi yang aman. Namun, perlu diingat bahwa VPN client harus terlebih dahulu di-install dan di konfigurasikan di perangkat kamu. Proses ini melibatkan pengguna untuk terkoneksi langsung dengan penyedia VPN. Dengan begitu, VPN dapat secara otomatis mengenkripsi data sebelum nantinya digunakan oleh user. Kegunaan lain dari layanan VPN adalah menciptakan efisiensi dengan menyediakan sistem telepon yang bisa dilakukan dimana saja.
Apakah VPN aman digunakan?
Aman atau tidaknya VPN tergantung pada jenis layanan VPN yang kamu gunakan. Setiap penyedia layanan VPN tentunya memiliki keunggulan dan tingkat keamanan yang berbeda.
Faktor yang memengaruhi keamanan VPN di antaranya:
- Batasan teknologi yang dimiliki penyedia layanan VPN. Semakin aman protokol yang digunakan, maka semakin aman pula layanan VPN secara keseluruhan.
- Batasan hukum dan kebijakan yang berlaku atas fungsi yang dapat dijalankan oleh layanan VPN. Semua penyedia layanan VPN akan berusaha sekeras mungkin untuk melindungi data dan privasi pengguna, tapi mereka tetap harus tunduk terhadap hukum yang berlaku.
Komentar
Posting Komentar